Pengertian Dasar Harddisk Firmware Untuk Data Recovery

Firmware data merupakan hal penting untuk suatu pengoperasian harddisk. Tanpa adanya firmware suatu harddisk tidak akan bisa beroperasi dengan baik. Begitu juga jika firmware data rusak/corrupted harddisk akan mengalami kerusakan. Kebanyakkan firmware data di simpan di dalam harddisk yang disebut dengan Service AreaService Area ini berada di dalam piringan/ platter. Ada PRODUSEN yang mengalokasikan Service Area berada di posisi paling luar dari platter, ada juga Service Area yang berada di posisi inner platter, dan ada juga yang mengalokasikan Service Area berada di tengah platter.

Service Area di dalam harddisk terproteksi sedemikian rupa sehingga hanya bisa diakses dengan command pabrikan dan tidak bisa diakses dengan cara pengaksesan standard PC. Jelas Service Area fungsinya untuk mengontrol harddisk dan selalu aktif pada saat harddisk ini sedang digunakan. Jadi untuk mencegah hal yang tidak diinginkan pada Service Area maka bagian ini akan diproteksi dari cara akses normal.

Terus apa saja yang berada di dalam Service area ini. Berikut penjelasannya :

Berikut adalah content dari Service Area :

–       Servo Information atau Servo fields

–       Firmware Microcode (Operational program) yang bersifat resident maupun Non-resident.

–       Smart Data

–       Configuration Setting dan Table

–       HDD passport ID

–       Routine Selfscan (Auto reallocation System)

–       Table of Defect.

Servo Information / Servo Fields

Servo Information ini penting untuk pengoperasian suatu harddisk. Fungsinya adalah untuk mengarahkan Magnetic head yang berada di dalam HDA ke posisi sector yang benar dan tetap menjaga presisinya pada posisi track/cyl yang benar. Servo Information ini sudah ditentukan sedemikian rupa pada saat proses pembuatan harddisk dengan menggunakan Servo writer yang memiliki akurasi presisi tinggi.

Firmware Microcode

Koleksi dari program-program yang dibutuhkan untuk pengoperasian komponen-komponen harddisk. Berfungsi untuk proses initialisasi, kalibrasi, mengontroll kecepatan rotasi spindle motor, pengiriman data pada interface harddisk. Firmware microcode adalah merupakan integrasi antara program IC EEPROM yang berada di PCB dan yang berada di Platter. Versi Firmware yang berada di piringan dan PCB tentu harus sama. Jika firmware code yang berada di PCB tidak sama dengan micro code yang berada di piringan tidak sama tentu tidak akan bisa membuat harddisk ini beroperasi dengan benar. Kadang malah akan bisa langsung membuat kerusakkan menjadi lebih parah. Yang termasuk dalam Firmware Microde adalah : Loader , Overlay Code/ROM, ATA Controller, Calibrasi , Addaptive Data, Spindle Motor Controller, Flash ROM, Translatordll.

SMART DATA

Teknologi smart selalu digunakan dalam teknologi harddisk. Smart data digunakan untuk menentukan umur dari harddisk ini. Dari Smart data yang diberada di Firmware Zone ini akan didapatkan nilai reliability dari harddisk ini sendiri. Seperti temperature harddisk, Total bad sector record, Motor rotation, Seek error rate, read error rate, dll.

Configuration Setting dan Table

Configursi disini berarti Configurasi dari struktur Phisical dan logical dari space yang telah dialokasikan dalam user data area. Biasanya di istilahkan dengan istilah ZONE TABLE. Zone Table ini akan disesuaikan dengan total head yang berada di dalam HDA. Jika Head lebih dari satu. Maka masing-masing dari head akan memiliki Zone table sendiri juga. Dari segi pabrikan kadang untuk meminimal biaya ada beberapa capacity harddisk  keluar dengan capasitas  setengah dari kapasitas sebenarnya. Kondisi ini bisa disebabkan karena ada kerusakan pada salah satu head atau salah satu sisi piringan pada saat proses pembuatan. Sehingga supaya harddisk ini masih bernilai ekonomis biasanya dari sisi pabrik akan mengeluarkannya dengan kapasitas setengah dari ukuran sebenarnya.

HDD Passport ID

Hanya berisi informasi dari ID harddisk ini dan detail informasi saja.

Routine Selfscan

Selfscan adalah suatu sistim yang berada di dalam harddisk yang mampu untuk melakukan selfrepairing pada saat harddisk ini digunakan oleh user. Semua harddisk memiliki fungsi seperti ini. Jadi sebenarnya untuk setiap haddisk yang kita gunakan sudah ada satu sistim selfscan yang berada di dalam harddisk ini yang siap memperbaikinya sendiri jika ada kerusakan yang terjadi. Sistim ini diciptakan hanya untuk meminimalkan jumlah harddisk yang kembali ke pabrik pada masa garansi. Jadi tentu tidak akan berfungsi perfect. Biasanya fungsinya hanya mengontrol bad sector reallocation saja.

Table of Defect.

Harddisk tidak mungkin diproduksi tanpa bad sector. Walaupun harddisk itu masih baru atau produk baru, harddisk itu tetap ada bad sectornya. Intinya sangat tidak memungkinkan untuk suatu produsen memproduksi harddisk tanpa bad sector.  Tapi kalau kita beli harddisk baru, harddisk itu bisa digunakan dengan baik alias tidak ada bad sector.  Jelas sekali karena bad sectornya telah di alokasikan pada saat produksi. Dan alokasinya itu yang disebut dengan Table of defect. beberapa istilah untuk Table defect yang sering digunakan adalah P-LIST (Production Defect Table), G-LIST (Grown Defect list), S-LIST, A-LIST, T-LIST, NRGLIST, dll.

 

Thanks

Aping

WWW.GURUHDD.COM

Data Recovery Specialist

Data Recovery is not How you understand repairing harddrive

BUT how you understand DATA INTEGRITY and DATA STRUCTURE.