Setting istem Firmware Pada Hard Drive Storage

Banyak dari kita yang sudah mengenal apa itu hardware dan software. Namun, bagaimana dengan firmware, apa fungsinya, dan apa kegunaannya pada hard drive.

knowladgeFirmware adalah perangkat lunak yang disimpan dalam format read only pada setting konfigurasi harddisk ataupun SSD. Sehingga tidak semua orang (user biasa) dapat mengakses bagian penting ini. Pada firmware berisi berbagai macam perintah penyaringan, pengontrolan, dan pengaturan data yang akan membantu sistem kerja dari hard drive ketika digunakan. Sehingga dapat diartikan juga bahwa firmware merupakan Sistem Operasi pada media storage. Dari hal tersebut dapat kita disimpulkan bahwa fungsi dari firmware adalah untuk mengatur kinerja read-write data pada media storage. Tanpa adanya firmware maka tentu saja media storage tidak akan bisa berfungsi dengan baik.

Kapasitas size dari firmware lebih kecil jika dibandingkan dengan software. Jika harddisk yang mengalami kerusakan pada firmware biasanya akan ada beberapa gejala yang muncul, contohnya: Hardisk tidak terdeteksi oleh BIOS SO, nomor model dan kapasitas dari hard disk yang ditampilkan akan salah, slow respon, harddisk terdeteksi tapi tidak ada sektor yang terbaca. Banyak gejala yang dapat ditimbulkan, dan gejala ini bisa berbeda satu sama lain tergantung dari cara pemakaian, lama pemakaian, dan model dari hardddisk yang digunakan. Untuk harddisk atau hard drive yang mengalami kerusakan pada firmware yang rusak harus menggunakan tools dan dilakukan teknisi oleh penyedia jasa data recovery.

Untuk melakukan recovery data pada kasus kerusakan firmware. Untuk bisa mengakses firmware maka harus terlebih dahulu mengakses Service Area (SA). Semua hard drive pada umumnya meletakkan firmware pada platter, dengan pengecualian produsen hardisk merk Toshiba. Umumnya data firmware terdapat pada dua bagian platter. Biasanya ini dikenal sebagai primary dan secondary service area. Secondary service area ini digunakan sebagai back up untuk memperbaiki kerusakan firmware pada area primer, atau juga sebaliknya. Untuk mengakses area ini tidak dapat menggunakan Windows secara langsung tetapi harus memakai alat khusus. Ada beberapa perusahaan yang memproduksi alat-alat tersebut di antaranya adalah Ace Laboratory, Salvation Data, dan Atola. Peralatan untuk data recovery membutuhkan investasi yang cukup besar. Serta harus mengeluarkan cost ketika dipelajari secara mendalam. Tools khusus ini jarang dimiliki oleh service center laptop atau komputer biasa.